Badung, Porosinformatif| I Gst Kadek Dwiky Gangga Sastra Wiguna siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tabanan ini kembali membawa SSB Putra Debes Bali meraih prestasi gemilang dalam ajang Turnamen Sepak Bola Usia Dini Mitra Devata Cup IV Tahun 2023.
Di tahun yang sama, striker kecil bernomor punggung 10 ini juga memberikan koleksi trophy juara dalam ajang Piala Soeratin wilayah Bali di kelompok usia 13 tahun.
Meski usianya masih 12 tahun, Kadek Dwiky tidak gentar bertanding melawan satu tingkat di atas seumurannya.
Menyumbang 5 gol dalam gelaran Mitra Devata Cup IV 2023 cukup mengantar SSB Putra Debes Bali KU-12 meraih jawara.
I Gst Kadek Dwiky Gangga Sastra Wiguna yang juga penghobi billiar ini adalah sosok striker yang bijaksana. Tipical permainan yang kalem namun terukur, acapkali bisa membuat repot lawan-lawannya.
Ditemui usai menerima trophy, Ibunda Dwiky, Ni Made Ratmini mengatakan, selain hobi sepak bola, Dwiky juga sangat menggemari permainan billiar.
Disebutkannya, dengan bermain billiar, Dwiky bisa melatih fokus dan konsentrasinya.
“Seumuran anak usia 12 tahun, Dwiky tergolong jago dalam bermain billiar,” ucapnya.
Anak pertama dari pasangan I Gusti Putu Tastrawan dan Ni Made Ratmini ini yang lahir tanggal 10 Januari 2011 sangat mengidolakan sang ikonik sepakbola asal Portugal yaitu Cristiano Ronaldo.
“Dia sangat ingin seperti pemain idolanya itu, Cristiano Ronaldo,” ujar sang bunda yang sedari pertandingan di hari pertama menjadi koordinator supporter tim SSB Putra Debes Bali A di kelompok usia 12 tahun Mitra Devata Cup IV 2023.
Kepada media, Bunda Ni Made Ratmini menyampaikan harapannya selaku orang tua, semoga dengan mengikuti turnamen-turnamen sepak bola, anak kami bisa mengasah kemampuannya dan melatih mental baik individu maupun team mate.
Di tempat yang sama, Match Commisioner PSSI Nasional asal Tabanan, Totok Waluyo mengatakan, melihat Dwiky bermain, mengingatkan kita pada sosok mantan pemain Timnas Indonesia yang juga striker Widodo Cahyono Putro.
“Pergerakan dan timing mencari tempatnya sangat sempurna. Anak ini tau kapan waktunya menyerang dan kapan saatnya membantu pertahanan. Saat Piala Soeratin pun tampak sekali, meski dengan badannya yang kecil, dia mampu melewati para pemain belakang yang usia dan postur tubuhnya masih lebih besar darinya,” ujar Totok Waluyo yang juga Pelatih Sepak Bola berlisensi D Nasional.
Ia mengharapkan, pemain seperti ini harus diperhatikan secara serius oleh SSB tempatnya berlatih. “Tidak hanya SSB, orang tua juga harus memperhatikannya. Jangan sampai tidak diperhatikan, karena usia 12 tahun adalah masa peralihan dari remaja ke dewasa, biasanya sangat rentan mood pemain bisa berubah,” katanya seraya berpesan.
Mantan Penyerang Bali Devata I Nyoman “Rapik” Armawan yang juga menyaksikan permainan brilian Dwiky juga berujar, anak ini nantinya akan bisa berkembang jika tidak salah pergaulan.***