Denpasar, Porosinformatif| Padangtegal FC U17 sang anak tiri mampu membuktikan dirinya adalah tim terbaik di pagelaran Piala Soeratin U17 Regional Bali, Jumat (29/11).
Pertandingan final yang sempat ditunda dikarenakan ada kejadian luar biasa menurut Komdis ASPROV Bali akhirnya digelar pada siang hari ini bertempat di Stadion Ngurah Rai Kota Denpasar.
I Wayan Sugiarta, Dirtek Padangtegal FC kepada Porosinformatif.com mengatakan bahwa Padangtegal U17 memang anak tiri bagi ASPROV PSSI Bali.
“Kekhawatiran kami akhirnya terbukti. Hari ini kami menjuarai Piala Soeratin U17 dan nantinya akan mewakili Bali berlaga di tingkat nasional. Namun, bagaimana kami akan bertanding maksimal jika pelatih kepala kami diskors kemarin oleh Komdis,” katanya seraya menegaskan.
Sugiarta yang hari ini didampingi Bandesa Adat Desa Padangtegal dan pengurus di bidang Pemuda dan Olahraga Desa Adat Padangtegal sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh ASPROV PSSI Bali selaku induk atau orang tua tim yang ada di Bali.
“Tentunya kami sebagai anak sangat terdzolimi di sini. Saat kami berlaga nanti di tingkat nasional, bukan nama Padangtegal yang dilihat, melainkan nama Bali,” ujarnya.
Itu mengapa, dirinya yang diiyakan oleh beberapa pengurus desa dan manajemen tim Padangtegal U17 mengatakan bahwa Padangtegal U17 adalah anak tiri.
“Padahal, saat itu kami sebagai anak sungguh sangat menjaga nama baik ASPROV PSSI Bali dengan menggelar Piala Soeratin di babak penyisihan yang berakhir aman dan sukses. Tapi mengapa, ASPROV PSSI Bali justru malah memberikan contoh yang tidak baik sebagai penyelenggara karena tidak adanya fasilitas keamanan untuk pesertanya,” ungkap Wayan Sugiarta dengan nada tinggi.
Sementara, Bandesa Adat Padangtegal, I Made Parmita sependapat dengan apa yang disampaikan Dirtek Padangtegal FC.
Beredarnya penggalan video yang disikapi Komdis ASPROV PSSI Bali merupakan upaya pencemaran nama baik Desa Adat Padangtegal itu sendiri.
“Di sini, ASPROV PSSI Bali tidak bisa mengayomi dan menjaga kebaikan dari kinerja mereka sendiri,” katanya.
Ditegaskannya, bilamana saat itu ada pihak keamanan, dari Pecalang ataupun pihak Kepolisian, kejadian luar biasa tersebut pasti tidak akan terjadi.
“Dan itu sudah kami lakukan di Padangtegal saat kami menjadi penyelenggara di babak penyisihan Piala Soeratin kemarin,” ungkapnya.
Dengan lolosnya Padangtegal U17 ke tingkat nasional, disebut Made Parmita, ASPROV PSSI Bali secara simbolis sudah tidak mensupport dengan baik Padangtegal U17 selaku anaknya karena telah mendukung Komdis untuk memberikan hukuman kepada pelatih kepala dan salah satu pemain.
Telah diketahui, Padangtegal U17 telah berhasil meraih juara pertama setelah siang ini berhasil mengalahkan lawannya Putra Angkasa Kapal U17 dengan skor akhir 2-1.
Di tempat yang sama, I Made Sumendra saat dimintai keterangan terkait langkah apa yang akan diambil saat berlaga di tingkat nasional, pihaknya menyampaikan masih melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Tentunya kami juga akan minta masukkan dan solusi dari ASPROV PSSI Bali karena pelatih kepala kami pastinya tidak bisa mendampingi tim nanti,” tuturnya.***