Editor : Totok Waluyo | Reportase : Totok Waluyo
Denpasar, Porosinformatif – Banyak orang mendengar investasi berbasis tanam saham sebagai modal awal akan mendapatkan banyak keuntungan. Namun tidak sedikit yang belum memahami apa dan bagaimana karakter daripada investasi tersebut.
Sehingga apa yang terjadi, yaitu kesalahpahaman antara nasabah kepada penyedia investasi atau yang biasa disebut pialang saham.
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang dalam acara media gathering bertajuk “Mengenal Peluang dan Risiko di Perdagangan Berjangka Komoditi” pada hari Sabtu (27/2/2021) di kantor cabang PT Solid Gold Berjangka Jalan Merdeka IV nomor 17-18 Renon, Denpasar, Bali menegaskan, di dalam berinvestasi pasti ada konsekuensinya.
“Apa itu konsekuensinya, yaitu kadang mendapatkan keuntungan dan terkadang bisa mengalami kerugian,” tegas Paulus.
Dikatakannya lebih lanjut, sangat salah jika dalam investasi hanya mendapatkan keuntungan semata, terlebih investasi di bidang saham.
“Disini investor perlu memperhatikan bagaimana mengelola dan meminimalkan risiko yang terjadi,” katanya.
Kembali Paulus menerangkan, legalitas perusahaan pialang saham sangat berpengaruh dan mempunyai arti penting dalam menjalankan usahanya.
“Jadi sangat tidak mungkin, jika perusahaan pialang saham seperti SGB tidak mempunyai legalitas,” jelasnya.
Dikatakannya, berdasar struktur lembaga industri perdagangan, posisi SGB berada tepat di bawah JFX dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
Apa itu JFX?
JFX memiliki kepanjangan Jakarta Futures Exchange. Merupakan wadah fasilitas pertemuan anggota untuk melakukan transaksi kontrak berjangka (futures).
Bagaimana cara cek, perusahaan pialang saham sudah terdaftar di JFX?
Daftar anggota JFX bisa dilihat langsung di situs JFX:
Senada dengan Dirut BBJ, Pimpinan Cabang SGB Bali, Peter Christian Susanto mengakui, pembenahan yang dilakukannya bersama tim telah membuat SGB Bali ke arah yang lebih baik.
Kepada masyarakat yang sedang melirik atau tertarik pada tawaran investasi di perdagangan berjangka, menurutnya, tak perlu khawatir karena SGB Bali #RasaBaru memiliki tagline layanan yang menjadi komitmen perusahaan “Good Service and Good People”.
“Jadi kami pastikan, tim konsultan yang mendampingi nanti adalah mereka yang berpengalaman dan tersertifikasi di bidang investasi perdagangan berjangka,” tandasnya.
Saat ini Solid Gold Berjangka Bali didukung pula dengan tim analis pasar dan riset berpengalaman dan siap memberikan informasi pasar dan pergerakan harga yang sesuai.
Untuk memasyarakatkan industri Perdagangan Berjangka Komoditi, Peter mengatakan, akan memberikan edukasi yang berkesinambungan, agar masyarakat semakin memahami produk-produk deriatif berjangka.
Diharapkan melalui edukasi ini, SGB mencoba memperkenalkan beragam produk investasi berjangka yang terbukti cukup menguntungkan, khususnya selama pandemi.
“Kami juga mengundang Bursa Berjangka Jakarta, agar masyarakat turut memahami alur transaksi dan mengenali ciri dari perusahaan pialang berjangka yang ilegal dan legal sebagai bentuk sosialisasi berkelanjutan,” paparnya.
PT Solid Gold Berjangka merupakan kantor pialang berjangka yang telah berdiri sejak tahun 2005, sedangkan SGB Bali merupakan salah satu kantor cabang yang berdiri sejak tahun 2018.
Legalitas SGB Bali sebagai perusahaan pialang berjangka yang diakui dan diawasi resmi oleh Bappebti tertuang dalam surat No 0001/BAPPEBTI/PT/7/2018.
Di tahun 2020, SGB Bali berhasil mencetak total volume transaksi sebesar 28.759 lot, dan nasabah baru sebanyak 84 nasabah. Di tahun 2021, SGB Bali optimis mencatat kenaikan total volume transaksi melebihi daripada tahun 2020.
Acara juga dihadiri Tokoh Puri Carang Sari, Ratu Ida Cokorda Ngurah Carang Sari, Badung. Dimana dalam kesempatan ini, dirinya berharap agar manajemen baru SGB Bali dapat menghadirkan suasana berinvestasi yang lebih aman dan nyaman, sehingga peluang investasi yang ditawarkan di sini dapat diterima dan dipahami dengan baik.(*)