Ada apa Kirun ke Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya?

Editor: Totok Waluyo | Reportase: Indar Sabri

Surabaya, Porosinformatif | Seniman kondang ludruk Jawa Timur Sukirun atau yang lebih dikenal Kirun datang ke Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, Kamis (16/12/2021) kemarin.

Didapuk sebagai pemateri kuliah umum, Kirun berujar bahwa Kesenian Ludruk saat ini mengalami jalan di tempat.

Kuliah umum yang dibuka langsung Ketua STKWS Dr. H. Jarianto, M.S. mengangkat tema “Seni Ludruk yang Sejalan dengan Visi dan Misi Institusi secara menyeluruh terutama Jurusan Seni Teater yang berorientasi pada Seni Tradisi Jawa Timur”.

Dalam pemaparannya, Kirun mengupas tuntas Seni Ludruk Jawa Timur mulai dari struktur pakem elemen-elemen yang ada di kesenian ludruk itu sendiri hingga manajemen sanggar ludruk.

“Jadi gelem gak gelem (mau tidak mau) ludruk harus mengikuti perkembangan zaman dan harus mau menyesuaikan selera penonton masa kini,” ujar Kirun seraya menyampaikan dengan gaya khasnya.

Disebutkannya, perubahan menyesuaikan perkembangan zaman seharusnya dilakukan secara menyeluruh pada elemen-elemen ludruk mulai dari remo, bedayan, dagelan, kidungan hingga lakon.

Sanggar-sanggar ludruk yang tidak mau melakukan perubahan mengikuti perkembangan zaman ini lah yang mengakibatkan kesenian ludruk berjalan di tempat, tegas Kirun.

Sementara Ketua Jurusan Teater STKW Surabaya, Dr. Koko Hari Pramono menyampaikan, ke depan ludruk akan segera dibentuk di STKW.

“Dan langsung dibina oleh Abah Kirun,” terangnya.

“Awal tahun depan Abah Kirun akan langsung memberi kuliah ludruk di kelas sebagai cikal pembentukan Ludruk Kampus dengan menyiapkan para aktornya,” tandas Koko yang hobbi main motor trail kepada media.(*)