Editor: Totok Waluyo | Reportase: Indar Sabri
Surabaya, Porosinformatif | Komunitas Seni Persada Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu komunitas yang terpilih tampil dalam parade teater yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jawa Timur pada tanggal 17-18 Desember 2021 di Gedung Pertunjukan Taman Budaya Jatim.
Program Parade Teater Taman Budaya Jatim merupakan program fasilitasi yang diberikan kepada komunitas/sanggar seni di Jawa Timur yang aktif dalam berkarya. Melalui tiga orang pengamat yang dianggap mampu menunjuk sanggar/komunitas seni teater di Jatim.
Diantaranya Teater SEN dari Kediri, Teater Lab Wilwatikta Surabaya, SMKN 12 Surabaya, Komunitas Persada Mojokerto, Teater Gedang Godok Tulungagung, dan Sanggar Andalas dari Sumenep.
Keenam komunitas dipilih oleh 3 kurator seperti Harwi Mardianto, Deni Triaryanti dan Karsono.
Sebagai pembuka di hari kedua, Komunitas Persada menampilkan karyanya yang berjudul “Supriyadi Pendobrak Jepang”, naskah karya dan Sutradara Kukun Triyoga.
Kepada Porosinformatif, Kukun menyampaikan pesan, kenapa dirinya mengangkat cerita tersebut.
“Lakon ini terinspirasi dari pertunjukan lakon ludruk mas. Meskipun kali ini dalam bentuk teater modern, namun spirit permainan tetap menggunakan spirit ludruk,” ujarnya.
Komunitas Persada sendiri merupakan komunitas seni yang melatih dan mendidik berbagai seni seperti ludruk, karawitan, musik dan tari bagi para generasi muda (pelajar) di kab. Mojokerto.
“Pendidikan karakter tentu saja menjadi prioritas utama yang saya lakukan dalam setiap penggarapan seni di komunitas ini,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Cak Mujek sebutan bagi pemuda setengah baya yang terkenal sebagai sutradara handal di kalangan Seniman Ludruk Jawa Timur mengatakan, dirinya selalu mengikuti perkembangan Komunitas Persada disetiap karya-karya lakonnya.
Menurutnya, komunitas ini sangat menarik dan potensial untuk mempertahankan spirit ludruk pada jiwa para generasi muda.
Ditangan kukun yang merupakan aktor (roll) hebat di ludruk dan juga seorang pendidik di bidang teater, ia yakin bahwa Komunitas Persada akan menjadi agen yang menghasilkan generasi penerus Kesenian Ludruk di Jawa Timur.
Cak Mujek berharap, ke depan akan muncul komunitas-komunitas lain seperti Persada yang menjadi pusat studi kesenian tradisi dengan kemasan modern sebagai wadah pendidikan karakter bagi generasi muda akan kecintaannya terhadap seni dan budaya lokal.(*)