Badung, Porosinformatif| “Roadshow” Kampus Bali Digifest yang merupakan pre-event dari Bali Digital Festival (Digifest) 2023 kembali digelar di Universitas Dhyana Pura, Dalung, Kuta Utara, Badung, pada Rabu (17/5/2023).
Acara pada pagi yang digelar secara hybrid (daring dan luring) itu disambut antusias oleh mahasiswa Universitas Dhyana Pura.
Kegiatan roadshow kali ini juga diwarnai dengan seminar Perkembangan Digitalisasi UMKM pada Era Industri 4.0 dengan menghadirkan narasumber Ms. Leanne Beutel CEO Cleveland Truck & Car Australia, Drs. I Wayan Ruspendi Junaedi Dosen Magister Manajemen Universitas Dhyana Pura dan Luh Diah Citra Resmi Cahyadi Dosen Akuntansi Universitas Dhyana Pura.
Tampak hadir secara langsung di Aula Gedung E (center) sebanyak 300 mahasiswa dan sisanya melalui daring.
Rektor Universitas Dhyana Pura Dr. IGB Rai Utama, S.E., M.MA., M.A. menyampaikan apresiasi atas terpilihnya universitas yang ia pimpin sebagai salah satu tempat untuk acara pre-event tersebut.
Ia berharap seluruh mahasiswa dapat menyerap semua ilmu yang diberikan oleh narasumber untuk melengkapi pemahaman mereka.
“Bagaimana mengkolaborasikan antara kearifan lokal dan teknologi yang tidak dipisahkan,” jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Statistik Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali Dewa Made Puspa saat membacakan sambutan Kepala Dinas Kominfos Gede Pramana mengajak para mahasiswa untuk menghadiri acara Bali Digifest yang puncak acaranya akan digelar pada tanggal 2- 4 Juni 2023.
Karena menurutnya pada saat itu akan digelar sejumlah kegiatan meliputi konferensi, festival, pameran dan kompetisi.
“Kami mengundang adik-adik mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, termasuk mengikuti sejumlah kompetisi yang ada termasuk e-sport, startup pitching, bermain virtual reality nyomia bhutakala, serta kompetisi Bug Bounty untuk menemukan celah keamanan sejumlah layanan digital pemerintah,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Bali Digifest dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan Hari Tumpek Landep yang bertujuan untuk memberikan ruang berkreasi, ruang berkolaborasi dan ruang belajar untuk komunitas pelaku ekonomi kreatif digital yang terdiri dari komunitas startup, games, animasi, musik, film dan konten kreatif.
Sementara sektor ekonomi kreatif dan digital sangat penting untuk ditingkatkan karena memiliki potensi tinggi dalam meningkatkan perekonomian Bali yang selama ini belum banyak tersentuh.
Menurutnya, sektor ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, serta mempromosikan budaya dan destinasi wisata melalui inovasi-inovasi baru.
Sementara untuk kegiatan roadshow pagi itu ditambahkannya terbagi dalam 3 topik utama sesuai dengan karakteristik kampus yaitu terkait teknologi IoT/AI dan sejenisnya; Digitalisasi UMKM/Marketing dan Branding; serta terkait Digital Art.***