Tim Pengabdian Sendratasik FBS UNESA Sambangi Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Pulung Ponorogo

Ponorogo, Porosinformatif| Peningkatan kompetensi kepala sekolah di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo sangat diperlukan untuk menambah wawasan dan keterampilan di luar kegiatan guru kelas Sekolah Dasar.

Materi yang dibutuhkan merupakan kegiatan yang sering dipergunakan dalam kompetisi baik tingkat kecamatan, kabupaten hingga nasional.

Salah satu kegiatan atau pembelajaran yang memuat unsur konservasi adalah kesenian.

Untuk memperkaya dan mendalami materi kesenian yang bersifat konservasi tersebut, Program Studi Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya bekerjasama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah menyelenggarakan workshop.

Materi yang dipilih adalah pantomime, tembang dan tari berbasis pengembangan kreatifitas.

Pemahaman teori dan keterampilan dasar diberikan sebagai upaya agar peserta bisa mengembangkan kreatifitasnya berdasarkan kebutuhan dan pemanfaatan pembelajaran melalui seni, demikian diungkapkan Dr. Arif Hidajad dalam sambutan pembukaan mewakili Dra. Jajuk Dwisasanadjati sebagai ketua program pengabdian pada masyarakat.

Kegiatan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 29 hingga 30 September 2023 bertempat di kantor Dinas Pendidikan (KPPK) Kecamatan Pulung.

“Kegiatan ini sangat diperlukan dan diharapkan bisa dilaksanakan secara berkala,” ujar Partinem, S.Pd., M.Pd. sebagai pengawas.

Materi tembang dengan metode penciptaan dasar diberikan oleh Drs. Bambang Sugito., M.Sn.

Teori penciptaan dan pengembangan kreatifitas tembang diberikan dengan metode gagasan komunal.

Hal ini dilakukan agar peserta workshop bisa memahami alur kreatifitas pengembangan materi tembang.

Selanjutnya materi pantomime yang diawali dengan teori, make up, dan penciptaan gagasan berdasarkan tema diberikan oleh Dr. Arif Hidajad dengan berbagai pengenalan gerak dan pencarian rangsang awal gagasan pantomime.

Warok bocah merupakan materi tari dengan mengambil kearifan lokal yang telah dikenal dekat oleh masyarakat Kecamatan Pulung.

Pengembangan gerak diperkenalkan melalui gerak dasar tari warok, namun disesuaikan dengan usia peserta didik.

Untuk materi tari warok bocah dikembangkan dan disajikan oleh Dra. Jajuk Dwisasanadjati., M.Hum. Bersama Dr. Setyo Yanuartuti., M.Si.

Pada hari terakhir pelaksanaan PKM dilakukan presentasi oleh peserta workshop yang berjumlah 39 orang yang terbagi tiga materi workshop sesuai pilihan peserta, hal ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana penyerapan materi workshop yang telah dilakukan.

Pelaksanaan workshop dalam rangka pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut diketuai oleh Dra. Jajuk Dwisasanadjati dengan anggota pelaksana Dr. Setyo Yanuartuti., M.Si, Senyum Sadhana, S.Sn., M.Pd, Drs. Bambang Sugito, M.Sn, Dr Arif Hidajad, S.Sn., M.Pd.

Dalam pelaksanaannya dibantu oleh mahasiswa Prodi Sendratasik Khotib Hidayatullah, Yoga Wardhana, Reyhan, Adam Mustofa, Abim Bambang, serta Rahma Rafi.***