Bali, Porosinformatif| Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengajak puluhan jurnalis berselancar ke dunia digital dalam Digital Transformation Expo.
Digital Transformation Expo yang merupakan side event Digital Economy Working Group (DEWG) G20.
Bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center yang digelar dari tanggal 12 hingga 17 November 2022.
Hari ini tepat tanggal 15 November 2022 di hari ketiga, Digital Transformation Expo sudah dikunjungi sebanyak ribuan dari unsur akademisi, pemerintahan, para pelaku usaha, jurnalistik, influencer, bahkan masyarakat.
Memasuki venue DTE, kita disajikan dengan visualisasi konektivitas dunia yang semakin erat dan gaya hidup masyarakat digital.
Zona ini diberi nama In To the New Era in DTE G20.
Menyajikan gambaran peta dunia dan komponen realitas digital seperti arus data, coding source, metaverse, kecerdasan buatan, dan virtual reality.
Dalam zona ini, pengunjung akan merasakan sensasi percepatan perubahan dunia dalam air terjun data digital.
Lanjut ke zona kedua, di mana pengunjung memasuki lorong virtual untuk mengunjungi destinasi wisata digital.
Zona yang diberi nama The Tunnel of Wonders merupakan gambaran secara digital 5 destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, serta Likupang.
Setelah mengunjungi Negara Indonesia dan kekayaan alamnya yang indah, pengunjung kemudian diajak melihat kontribusi dan partisipasi Indonesia di dunia digital.
Perkembangan transformasi digital yang secara cepat, akan digambarkan ulang dengan teknologi dan disajikan dalam bentuk statistik pencapaian utama.
Tak lupa, atraksi ini juga menyampaikan visi dan misi Presiden Joko Widodo mengenai percepatan transformasi digital dalam empat pilar utama menuju Indonesia Maju.
Zona berikutnya, merupakan literasi terkait upaya transformasi digital negara anggota G20 selain Indonesia.
Atraksi ini disajikan dalam bentuk video story-telling dengan durasi dua menit.
Menutup perjalanan para pengunjung, setelah menyelami perjalanan digital, DTE menghadirkan Wall of Collaboration yang menggambarkan sinergi dan kerja sama antara kementerian di Indonesia.
Pada akhirnya, transformasi digital dan dunia yang semakin terhubung tidak bisa benar-benar diciptakan dan dimanfaatkan secara optimal tanpa kolaborasi lintas negara dan lintas sektoral.***
