Denpasar, Porosinformatif| Bank Indonesia Provinsi Bali ikut memeriahkan Festival Ogoh-Ogoh di malam pengerupukan yang diselenggarakan menjelang Hari Raya Nyepi tahun Caka 1945 pada Selasa, 21 Maret 2023.
Ogoh-ogoh bertemakan tentang pertempuran 3 (tiga) maskot hewan Penjaga Kedaulatan Rupiah, terdiri dari Badak, Burung Garuda, dan Burung Cendrawasih, melawan Raksasa Buta Kala yang melambangkan sifat buruk manusia yang ingin merusak uang kertas Rupiah dan tidak menghargai Rupiah sebagai simbol pemersatu bangsa tersebut harus kita lawan dan hindari.
Dalam festival yang menampilkan ogoh-ogoh dari Bank Indonesia Provinsi Bali setinggi 3,5 m tersebut, Bank Indonesia Provinsi Bali juga mengajak masyarakat untuk Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.
Ogoh-ogoh diarak keluar dari halaman kantor Bank Indonesia keliling Desa Dangin Puri Kelod Kota Denpasar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan bahwa Merawat Rupiah dengan 5 Jangan, yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan distaples, Jangan diremas dan Jangan dibasahi adalah wujud kecintaan terhadap Rupiah.
Demikian pula menggunakan Rupiah baik tunai maupun non-tunai adalah wujud bangga kita terhadap penggunaan Rupiah.
“Dengan memanfaatkan Rupiah untuk bertransaksi dengan bijak dan berinvestasi dengan benar adalah wujud masyarakat semakin Paham terhadap Rupiah kita,” ujarnya.
Bank Indonesia Provinsi Bali memastikan persediaan uang tunai dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun 2023 yang diproyeksikan mencapai Rp13.953 miliar.
Uang tersebut dapat terdistribusi ke masyarakat melalui 633 jaringan kantor bank umum yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bali.
“Kebutuhan uang pada tahun ini meningkat sebesar 9% dari kebutuhan uang selama tahun 2022 yang tercatat sebanyak Rp12.837 miliar,” tutur Trisno.***