Badung, Porosinformatif| Sampah merupakan sesuatu dari bahan atau barang yang sudah tidak dipakai lagi yang berasal dari kegiatan manusia. Sampah dikategorikan menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai secara alami, sedangkan sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup baik manusia, tumbuhan maupun hewan yang mudah terurai.
Berdasarkan observasi yang dilakukan Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, permasalahan utama yang dihadapi Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani adalah masalah sampah.
Dua mahasiswa dari Fakultas Teknik Unmas Denpasar, I Nyoman Wika Arya Putra dan I Made Juniawan mencoba untuk memberikan edukasi terhadap permasalahan yang terjadi, yaitu memberikan solusi tentang pengolahan sampah rumah tangga menjadi Eco Enzyme.
Ecoenzym adalah cairan multifungsi yang dihasilkan dari proses fermentasi 3 bulan dengan bahan sederhana, gula merah, limbah atau sampah organik dengan menggunakan komposisi 1:3:10, 1 untuk gula, 3 untuk limbah buah atau sayur, dan 10 untuk air.
Adapun manfaat dari eco enzyme sebagai bahan pembersih kompor, piring, pakaian, lantai, rambut, badan, hand sanitizer, detoks tubuh, pembersih udara/purifier, obat luka/bisul, anti radiasi, sebagai pembersih kolam, hewan peliharaan dan sebagai pupuk organik serta pestisida.
Tim PKM Unmas Denpasar yang diketuai Ni Luh Made Ayu Mirayani Pradnyadari, S.T., M.T. mengharapkan, permasalahan sampah yang ada di Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, sampah rumah tangga berupa sisa makanan seperti, sisa sayur, kulit buah, sisa daging, plastik, botol bekas minuman merupakan penyumbang sampah terbanyak bisa diberdayakan.
Sementara di tempat yang sama, Ni Putu Veni Martini selaku Ketua PKK Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani sangat mengapresiasi dan berterimakasih.
Ia mengatakan, program sosialisasi dan praktek pembuatan eco enzyme yang dilakukan Tim PKM Unmas Denpasar sangat bermanfaat untuk ibu-ibu rumah tangga serta pedagang rujak buah agar bisa mengolah sampahnya menjadi eco enzyme demi berkurangnya sampah yang ditumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA).
“Semua kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan ibu-ibu PKK sangat aktif dan antusias menerima program kerja, dengan harapan nantinya dapat diimplementasikan dan disebarkan ke masyarakat banyak,” pungkasnya.***