Era Digitalisasi, Trisno Nugroho: Mending Ketinggalan Dompet, daripada HP

Denpasar, Porosinformatif| Di era digitalisasi 4.0 menjelang 5.0, ketergantungan manusia terhadap Handphone (HP) menjadi sangat tinggi.

Pasalnya di setiap gerak maupun langkah, tidak terlepas dengan yang namanya HP.

Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam pertemuan bersama awak media mengatakan, lebih baik ketinggalan dompet daripada HP.

Dompet hanya sebatas berisi uang tunai, namun jika HP yang tertinggal, tidak hanya finansial saja yang tertinggal, namun semua informasi tentang pekerjaan juga tertinggal.

Apalagi di era digitalisasi sekarang ini, pembayaran apapun sudah menggunakan QRIS (pembayaran berbasis digital).

“Cepat, mudah, murah, dan aman pastinya,” ujar Trisno Nugroho saat itu.

Dikatakannya, ini berlaku untuk semua jenis bank konvensional yang ada.

Pelaku digital nomad, yang juga sekaligus wartawan di salah satu media nasional berbasis digital, Totok Waluyo juga senada dengan apa yang disampaikan Kepala KPwBI Bali tersebut.

Dirinya lebih nyaman dengan adanya pembayaran berbasis digital. “Tidak ribet, tanpa menunggu kembalian, dan efisien saat bertransaksi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, ke manapun dan di manapun ia berada, selalu menggantungkan dengan digitalisasi.

Nah, satu lagi teman barunya saat melakukan perjalanan jauh, yaitu adanya M-Syariah milik Bank Mega.

Menurutnya, selain mudah penggunaannya, M-Syariah memiliki fitur pembayaran lebih lengkap.

Tinggal download di Play Store, ketik M-Syariah lalu manfaatkan kegunaannya.

Jadi, Lagi Kepepet, Lupa Bawa Dompet, Pakai M-Syariah.***