Trenggalek, Poroinformatif| Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan ini sebenarnya merupakan kegiatan tindak lanjut dari kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Tim PKM Prodi Pendidikan Sendratasik FBS UNESA bekerjasama dengan UPT Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada tahun 2023 dan 2024.
Tim PKM UNESA pada tahun 2023 melaksanakan kegiatan pelatihan kreativitas tari bagi gur-guru Taman kanak-kanak Se-Kecamatan Watulimo.
Kemudian pada tahun 2024 pelatihan karawitan bagi Siswa-siswi Sekolah Dasar bertempat Sekolah Dasar Negeri I Ngembel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Pelatihan dilaksanakan selama satu minggu, dan dapat menghasilkan keterampilan bagi guru-guru TK dalam menyusun tari anak-anak.
Sedangkan dalam pelatihan karawitan berhasil mengajarkan empat gending yaitu: Gending Manyar Sewu, Ayo Praon, Menthok-Menthok dan Kupu Kuwi.
Hasil pelatihan pada tahun 2024 dapat ditampilkan pada acara pentas seni SD Ngembel pada tanggal 20 Juni 2024.

Secara kebetulan kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala UPT Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kecamatan Watulimo, dan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh TIM PKM dari UNESA.
“Demikian halnya, para siswa juga tampak memiliki minat dan bersemangat dalam mempelajari seni karawitan,” ungkap Dr. Eko Wahyuni, Ketua pelaksana di sela pelaksanaan kegiatan.
Pada kesempatan lain, Drs. Bambang Sugito, M.Sn. menjelaskan, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Trenggalek, dan terletak di daerah pesisir selatan Pulau Jawa.
“Masyarakat yang tinggal di daerah tersebut sangat berminat terhadap seni pertunjukan tradisional terutama yang berbasis tari dan Karawitan Jawa,” ujarnya.
Masyarakat Watulimo berlatar budaya “Mataraman” yang masih memiliki apresiasi yang kuat terhadap produk seni pertunjukan Jawa terutama tari dan karawitan.
“Di Desa Watulimo hingga kini masih melestarikan seni pertunjukan tradisional Tayuban,” katanya menambahkan.
Pada tahun 2025 ini pelaksanaan PKM Prodi Pendidikan Sendratasik FBS UNESA masih tetap melanjutkan kerja sama dengan UPT Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, namun kegiatan difokuskan pada pelatihan tari dan karawitan. Sasaran kegiatan PKM tahun 2025 ini adalah bagi guru-guru bidang seni budaya Sekolah Dasar Se Kecamatan Watulimo.
Adapun materi kegiatan pelatihan tari dan karawitan mengangkat Tari Jaranan Turonggo Yakso.
Sedangkan materi karawitan juga melatihkan gending yang digunakan sebagai pengiring Tari Jaranan Turonggo Yakso, sebagai produk unggulan seni pertunjukan tradisional Kabupaten Trenggalek yang sangat khas.
Dr. Arif Hidajad menambahkan bahwa saat ini Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Watulimo berjumlah 31 sekolah, dan banyak yang telah memiliki perangkat gamelan, setidaknya setiap desa di Kecamatan Watulimo ada satu SD Negeri yang memiliki gamelan.
Namun ternyata tidak semua sekolah yang memiliki gamelan tersebut dapat memanfaatkannya secara optimal untuk mengembangkan seni karawitan, demikian halnya terhadap Tari Jaranan Turonggo Yakso.
Para guru Seni Budaya di Sekolah Dasar di Kecamatan Watulimo pada umumnya adalah merupakan guru kelas yang bukan dari latar pendidikan seni.
Mereka merasa kesulitan untuk dapat mengajarkan seni karawitan dan tari, meskipun sebenarnya mereka sangat mengenal Tari Jaranan Turonggo Yakso sebagai produk unggulan Kabupaten Trenggalek.
Pada sisi lain, setiap tahun masing-masing sekolah di Indonesia harus menyiapkan materi kesenian, untuk mengikuti kegiatan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N), termasuk siswa-siswi sekolah dasar di Kecamatan Watulimo.
FLS3N tersebut merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di bawah Balai Pengembangan Talenta Indonesia Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Oleh karena itu, untuk membantu para Guru Seni Budaya SD di Kecamatan Watulimo, maka Tim PKM Prodi Pendidikan Sendratasik, FBS UNESA bermaksud menyelenggarakan pelatihan tari dan karawitan.
Seni Karawitan menjadi partner atau pendukung kesatuan bentuk garap tari.
“Diharapkan, melalui pengalaman melaksanakan kegiatan PKM ini para peserta (guru-guru SD) dapat memiliki tambahan wawasan dan keterampilan dalam menyiapkan materi pelajaran tari dan karawitan di sekolahnya masing-masing,” pungkas Dra Jajuk Dwi Sasanadjati dan Dr.Setyo Yanuartuti.
Pelaksaan PKM lanjutan ini dilaksanakan tim PKM yang terdiri dari Dr.Eko Wahyuni Rahayu, Dr.Arif Hidajad, Dra Jajuk Dwisasanadjati dan Dr. Setyo Yanuartuti.***



















