Editor: Redaksi | Reportase: Totok Waluyo
Tusi Kelembagaan dan Forum Diharapkan Saling Mendukung
Badung, Porosinformatif| Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali Wayan Wiasthana Ika Putra membuka secara resmi Rapat Koordinasi Risiko Provinsi Bali di Plagoo Holiday Hotel Taman Mumbul, Nusa Dua, Badung, Selasa (31/5/2022).
Upaya mengoptimalkan kembali komunikasi risiko sebagai bagian integral dari kesiapsiagaan dan respon dalam penanggulangan ancaman krisis kesehatan kembali dilaksanakan, dalam upaya penanganan krisis kesehatan akibat dampak pandemi COVID-19 dan penyakit zoonosis prioritas lainnya seperti rabies yang berpengaruh pada sistem ketahanan kesehatan masyarakat.
Kepala Bappeda Provinsi Bali Wayan Wiasthana Ika Putra dalam sambutannya saat membuka Rakor menyampaikan kegiatan yang sedang berlangsung sebagai evaluasi tugas pelayanan di bidang kesehatan. Untuk selanjutnya merancang dan merumuskan langkah-langkah kedepan dalam menghadapi isu-isu kesehatan yang terjadi.
Kepala Bappeda juga menyampaikan apresiasi atas keberadaan forum komunikasi tersebut yang memberikan dukungan terhadap penanganan berbagai masalah kesehatan bagi masyarakat Bali.
“Mari bekerja dengan efektif sesuai tugas fungsi masing-masing sesuai kewenangan, dilanjutkan dengan koordinasi bersama dalam forum. Tugas forum ini pasti berbeda, akan mengalami perubahan, tapi dari sisi kesehatan masyarakat umum harus tetap berjalan, terus bergerak mengikuti dinamika,” ujar Kepala Bappeda.
Ketua Forum Komunikasi Risiko One Health Provinsi Bali Gede Aryasena, pada kesempatan itu mengatakan pentingnya komunikasi risiko yang melibatkan semua unsur yang ada di Bali seperti lembaga, badan, jajaran pemerintah provinsi, jajaran pemerintah daerah, desa adat, forum kemanusiaan, kelompok rentan termasuk relawan dan masyarakat dalam mendukung penanganan kesehatan di Bali.
“Kita ingin merakit ide masing-masing personal sesuai kelembagaan yang ditekuni, selanjutnya untuk disatukan dalam wadah forum komunikasi melalui komunikasi dan koordinasi yang intens,” ungkap Aryasena.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr. A.A.Sagung Mas Dwipayani, M.Kes menambahkan walaupun masing-masing anggota forum masih memiliki tugas dan fungsi (tusi) pada kelembagaannya, namun ia berharap tusi dan forum bisa saling menguatkan.
Disamping itu juga, forum bisa dimanfaatkan oleh para anggota sebagai jejaring untuk memudahkan sinergitas, komunikasi dan koordinasi. Ia pun berharap forum yang sudah ada tersebut bisa diperkuat secara kebijakan regulasi.
Acara ditutup oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Gede Anom.(*/01)