Denpasar, Porosinformatif| Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar turun ke jalan menyuarakan pendapatnya dengan menggeruduk kantor DPRD Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Bali.
Hal ini efek dari naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu oleh pemerintah melalui keputusan Presiden Joko Widodo.
Ketua aksi Muhammad Alawy Sayfi yang juga Ketua Umum HMI Cabang Denpasar mengatakan, aksi yang dilakukan HMI kali ini merupakan gerakan awal dalam mengawal dan mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggapnya menyengsarakan rakyat.
Menurutnya, kenaikan harga BBM ini justru memperlihatkan sikap pemerintahan Jokowi tidak berpihak kepada masyarakat, khususnya rakyat kecil.
Oleh karenanya, HMI Cabang Denpasar menuntut pemerintah untuk membuat kebijakan yang pro atas kesejahteraan rakyat, karena demokrasi memilih-milih suara kepentingan kelompok tertentu juga mengatasnamakan rakyat.
“Jika tuntutan kami pada hari ini tidak terealisasi, maka kami HMI Cabang Denpasar akan kembali mengadakan aksi-aksi selanjutnya,” tegasnya, Denpasar, Rabu (7/9/2022).
Lima poin tuntutan HMI:
- Menolak kenaikan harga BBM,
- Cabut kebijakan tarif dasar listrik,
- Usut tuntas mafia migas,
- Menolak segala bentuk komersialisasi pendidikan,
- Mengecam tindakan refresif keamanan terhadap masa aksi.(*/08)