Tabanan, Porosinformatif| Pola perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen sudah berubah, dari model AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) menjadi model AISAS (Attention, Interest, Search, Action dan Share).
Ungkapan yang disampaikan Dosen Universitas Mahasaraswati, I Gde Yudhi Hendrawan. S.E., MBA. kepada media porosinformatif.com, Minggu (25/9/2022).
Dirinya menegaskan, pola tersebut menunjukkan, peran digitalisasi sangatlah besar, hal inilah yang patut jadi acuan pengusaha dalam berbisnis di era 5.0.
“Atas dasar inilah mas, kami dari Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melakukan progam pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan edukasi terkait pemasaran digital dengan menggandeng salah satu platform marketplace digital Shopee Indonesia kepada UMKM di Desa Meliling dan Kukuh Tabanan,” ujarnya.
UMKM, kata Yudi Kuprezt panggilan kesehariannya mengatakan, merupakah salah satu kegiatan, dimana masyarakat dapat menuangkan ide bisnisnya dan langsung memproduksi serta memasarkan produknya.
“Apalagi semenjak pandemi ini, masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaannya dan memilih membuat usaha sendiri,” tandasnya.
Tetapi karena minimnya pemahaman masyarakat tentang UMKM dan cara pengelolaan UMKM, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat.
Oleh karenanya, mahasiswa PPM Unmas Desa Meliling dan PPM Unmas Desa Kukuh melakukan kolaborasi melalui aksi sosialisasi bersama UMKM dengan tema “Pendampingan Literasi Keuangan dan Digitalisasi Bisnis UMKM” dengan materi pengelolaan keuangan dan digital marketing melalui aplikasi Shopee bertempat di Balai Serba Guna Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan, Rabu (31/8/2022).
Baca juga:
Mahasiswa Unmas Denpasar beri Pelatihan Cara Membuat Biopori dan Eco Enzym di Desa Sudimara
Kepala Desa Meliling dan Kepala Desa Kukuh serta masyarakat sekitar, sangat memberikan apresiasi kepada tim pengabdian masyarakat dari Unmas Denpasar.
Menurut salah satu masyarakat yang hadir sebagai peserta menyatakan, apa yang dilakukan tim PKM dari Unmas ini sangat bermanfaaat bagi mereka. Edukasi dan literasi bisa membuka cakrawala ilmu tentang bisnis di era digital.
“Paling tidak, kami mengetahui apa yang dimaksud dengan UMKM dan bagaimana pengelolaan keuangan serta pelatihan digital marketing untuk meningkatkan kualitas UMKM dan meningkatkan perekonomian kami pak,” kata Komang peserta pelatihan seraya mengharapkan, kegiatan seperti ini bisa intens dilakukan di desanya.
Sementara, Kepala UPT Inkubator Bisnis Unmas Denpasar Daniel Manek selaku mitra dalam menjalankan program kerja mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan gambaran serta wawasan tambahan terkait dengan pengelolaan keuangan yang baik serta gambaran tentang pemasaran digital melalui platform marketplace yang ada.(*/01)