Bantu Nelayan Tingkatkan Tangkapan Ikan, Pemuda asal Gianyar Ciptakan Aplikasi FishGo

Bali, Porosinformatif| Bali yang juga dikenal sebagai Kepulauan Bali adalah sebuah wilayah provinsi di Indonesia yang dikelilingi oleh lautan.

Tak ayal, hampir sebagian besar penduduk Bali adalah nelayan.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri, jumlah nelayan di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 1,27 juta orang.

Sedang di Bali sendiri, ada sejumlah 20.601 orang (berdasarkan data yang dirilis di id.scribd.com).

Oleh karenanya, FishGo hadir untuk membantu para nelayan meningkatkan tangkapan ikan.

Dimana sebelumnya para nelayan hanya menggunakan rasi bintang, namun tidak bisa melihat secara garis besar keberadaan ikan dan kondisi cuaca.

I Gede Merta Yoga Pratama, putra daerah asal Gianyar, Bali mencoba menciptakan aplikasi berbasis navigasi guna membantu kinerja para nelayan.

Dalam pengerjaannya, dia dibantu 9 orang rekannya di mana mereka berharap dapat meningkatkan taraf hidup nelayan di daerahnya dengan cara memetakan pergerakan ikan dan memprediksi cuaca dengan tepat sasaran.

Hasil tangkapan nelayan. (dok. Yoga/Fish Go)

Pemenang penghargaan apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2020 ini akhirnya berhasil membuat para nelayan yang menggunakan aplikasinya mendapatkan tangkapan ikan yang berlebih, dari 40-60 kg/hari menjadi 100 kg/hari.

Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.

Melalui program ini, Astra juga mendorong para anak muda yang terlibat dalam SATU Indonesia Awards untuk berkolaborasi dengan program unggulan KBA dan DSA. Diharapkan, mereka bisa memberikan dampak positif yang lebih besar dan kontribusi yang berkelanjutan pada usaha-usaha pembangunan di daerahnya.

Ide awal FishGo ini adalah sebuah permainan online Pokemon Go. Dipermainan ini, pemain harus berjalan dan mencari sendiri pokemon virtual tersebut.

Ditambah dengan pemahaman Yoga tentang cara memetakan ikan berdasarkan arus air laut, ia pun melakukan riset lapangan sehingga berhasil meliris FishGo pada tahun 2017 lalu.

Yoga mengungkapkan kalau sebelum pembuatan aplikasi Fish Go ini, ia memiliki keresahan. Keresahan ini timbul semasa ia kuliah dimana saat itu ia bersama teman-temannya di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan melakukan riset terhadap masyarakat di pesisir.

“Saat itu, kami mendapatkan hasil riset lapangan di Pantai Kelan, Kedonganan, dan Seraya, dimana 25 persen masyarakat miskin berasal dari kalangan nelayan. Dalam riset itu juga, kami menemukan penyebab terjadi kesenjangan ini yaitu tidak menentunya hasil tangkapan para nelayan tradisional ini,” ungkap Yoga saat dihubungi Balebengong.id melalui saluran telepon, Selasa (26/4/2022).

Seperti diketahui sebelumnya, aplikasi Fish Go ini memiliki beberapa fitur yang akan membantu para nelayan untuk menangkap ikan. Fitur-fitur itu seperti informasi cuaca, pasang surut air laut, dan tentunya informasi lokasi harian daerah potensial untuk tempat penangkapan ikan, dimana aplikasi ini bisa mendeteksi 4 jenis ikan seperti ikan lemuru, tongkol, kenyar, dan layur.

Menurut Yoga, setelah nelayan menggunakan aplikasi ini, ia kemudian mengumpulkan beberapa data laporan dari nelayan yaitu perbandingan hasil tangkapan sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi ini. “Melihat data statistik tersebut, kami kemudian menghitung hasil tangkapan dimana setelah menggunakan aplikasi ini, hasil tangkapan mengalami peningkatan kurang lebih sekitar 60 persen dalam satu kali trip atau perjalanan,” ungkap pria yang saat ini sedang melanjutkan kuliah S2-nya di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Lebih lanjut ia menyebutkan selain hasil tangkapan, dengan apilkasi ini ternyata mampu menjadikan nelayan menjadi lebih irit bahan bakar saat menangkap ikan sekitar 30 persen. Hal ini, karena mereka bisa dengan lebih mudah untuk menentukan tempat menangkap ikan karena sudah dipandu oleh aplikasi Fish Go.

“Para nelayan ini tidak perlu lagi harus berkeliling di laut untuk mencari lokasi untuk menangkap ikan. Dengan aplikasi ini, nelayan menjadi lebih memiliki perencanaan untuk menentukan rute menangkap ikan sehingga akan memerlukan waktu yang lebih singkat dan otomatis menjadi lebih irit dalam penggunaan bahan bakar,” ungkap Yoga.***