Surabaya, Porosinformatif| Hendro Yulius Suryo Putro, sosok kepala sekolah di salah satu smp swasta di Surabaya yang banyak mengantarkan siswanya berprestasi di bidang robotika.
Di bawah Yayasan Adicita Wiraya Guna (AWG) Robotic Course di Surabaya, Hendro kini membawahi 21 sekolah dari Surabaya, Solo, Pasuruan, Gresik, Palu hingga Sorong. Total ada 389 anak tercatat menjadi murid AWG Robotic Course.
Hendro mengawali mimpinya pada 2011 di SMPI Al Azhar 13 Surabaya dengan merintis ekskul robotic.
Ia membuat modul untuk dipelajari siswanya, sampai mampu merancang robot penjejak garis dan mini soccer robot.
Pada 2012 Hendro berhasil membuat robot penyiram tanaman Loving Plant Robot.
Karyanya ini mendapat special award di International Robot Olympiade di Beijing, Cina.
Prestasi yang tidak mudah didapat di awal ini, pemenang apresiasi SATU ASTRA pada tahun 2019 ini sudah banyak makan asam garam dari hasil yang diraihnya masa sekarang.
Kursus robot pertama kali dibukanya sebagai branding sekolah yang dinahkodainya. Masalah kekurangan murid yang mendaftar di sekolahnya saat itu, menjadi kendala yang harus dipecahkannya.
Baginya, brand adalah apa yang mau diunggulkan sekolah. Di tahun 2011 itu pula, Hendro melihat ada event kompetisi robot di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya.
Saat itulah, prestasi dan namanya melejit karena dirinya mengembangkan motorik generasi muda melalui robotika hingga saat ini.
Latar belakang Hendro bukan dunia robot. Namun, dia mengawali sekolah robot untuk mencari perhatian di dunia pendidikan.
Ketika diberi amanat menjadi pimpinan lembaga sekolah satu dekade lalu, ia berupaya menjaga nama besar sekolah dengan membuat rencana baru, ekstrakurikuler robot di SMP Al-Azhar 13 Surabaya.
Tanpa pengalaman di bidang robot, dia mencari pelatih yang bisa memberi wawasan kepada murid-murid.
Kini ekstarkurikuler berkembang menjadi kursus bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat motoriknya.
Ada sekitar 300-400 anak yang menjadi murid AWG Robotic, mulai dari tingkat SD hingga SMA.***