Dukung Ketercapaian IKU, Unmas Denpasar Laksanakan PKM

Tabanan, Porosinformatif| Dalam rangka mendukung ketercapaian indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi, Universitas Mahasaraswati Denpasar kembali melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM).

Hal ini diungkap Ketua PKM, Dr. Ni Made Satya Utami, S.E., M.M. beberapa waktu lalu.

Ia menyampaikan, tujuan daripada program PKM adalah agar mahasiswa mendapat
pengalaman di luar kampus, dan dosen berkegiatan di luar kampus.

“Adapun hasil kerja dosen tersebut bisa digunakan oleh masyarakat,” katanya menambahkan.

Pelaksanaan program PKM kali ini, dikatakannya adalah upaya kolaborasi Unmas Denpasar bersama Udayana yang diberi nama Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat.

“Kolaborasi ini merupakan bagian tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh setiap dosen,” ujarnya.

Tidak hanya IKU yang disasar, menurutnya program pemberdayaan masyarakat di perguruan tinggi ini diarahkan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat berdasarkan analisis situasi.

“Pelaksanaan program ini dilakukan maksimal sekitar 3 bulan dan terdapat interelasi antara lembaga pelaksana dan mitra sasaran,” imbuhnya.

“Kegiatan PKM kolaborasi ini diharapkan juga bisa memfasilitasi kegiatan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), dimana setiap program studi dapat berinovasi untuk mengintegrasikan kegiatan MBKM dengan kuliah kerja nyata (KKN), yang juga merupakan salah satu mata kuliah wajib pada struktur kurikulum program studi,” katanya menerangkan.

Kembali ia menegaskan, adanya ekuivalensi program studi independen ke dalam mata kuliah, dihitung berdasarkan kontribusi dan peran mahasiswa yang dibuktikan dalam aktivitas.

“Penetapan mata kuliah akan dikonversikan mengacu pada Pedoman Kurikulum Universitas Mahasaraswati Denpasar,” tuturnya didampingi anggota PKM, Ni Luh Putu Sandrya Dewi, S.E., M.Si dan I Gusti Komang Dwijana, S.T., M.T.

PKM yang dilaksanakan menyasar pengrajin Lamak (Ceniga Pis Bolong) bertempat di Desa Buwit, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, Bali, berjarak 18 Km dari Kota Denpasar.

Usaha yang dijalankan I Nyoman Sumartana sudah 3 generasi dari tahun 1960 hingga sekarang.

Lamak yang berarti alas merupakan kerajinan industri rumah tangga berbahan baku dari uang kepeng yang kegunaannya untuk kepentingan upacara maupun estetika sehingga menambah nilai ekonomi.

Biasanya dipasang di lapan pelinggih pura, pelangkiran rumah, serta pintu masuk
pura tempat ibadah, dan sebagai perangkat upakara/uparengga yang berfungsi
sebagai bagian dari rangkaian upacara keagamaan.

Uang kepeng tetap mempunyai makna kekinian dan berlangsung dari masa klasik atau kerajaan Hindu-Budha sampai di era gelombang ekonomi kreatif saat ini.

Uang kepeng saat ini di masa gelombang ekonomi kreatif, kreativitas, dan latar belakang budaya yang didukung oleh sumber bahan dan lingkungan mampu menjadi modal
utama dalam pengembangan ekonomi.

Tingginya daya kreativitas seniman Bali dengan latar belakang budayanya secara turun temurun menjadikan uang kepeng sebagai kerajinan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sekaligus sebagai upaya melestarikan warisan budaya.

Melalui PKM yang melibatkan pelaku usaha industri rumah tangga diharapkan
terjadi multiplier effects yaitu usaha semakin berkembang maka akan semakin
banyak tenaga kerja yang bekerja sehingga semakin berkurang pula pengangguran.

Ketika usaha semakin banyak mendapatkan order maka penggunaan bahan baku terus bertambah serta memberikan pengaruh yang meluas yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan ekonomi produktif.

Tujuan Kegiatan PKM difokuskan pada ekonomi digital, dengan sentuhan teknologi menuju UMKM naik Kelas di Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sehingga mitra mampu melakukan peningkatan kualitas dan hasil produksi.

Mitra PKM juga mampu melakukan peningkatan manajemen usaha dan manajemen pemasaran secara digital, sehingga mitra PKM dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Tujuan dipilihnya PKM berbasis ekonomi digital akan memberikan dampak kepada pelaku usaha UMKM, seperti transaksi yang lebih cepat, pemerataan ekonomi, integrasi data ekonomi dan lainnya, serta dapat memberikan dampak positif secara umum.

Dengan adanya peningkatkan produktifitas dan efisiensi proses bisnis, maka dapat mengoptimalisasi pemasaran dan rantai distribusi.

Dalam pelaksanaan PKM berbasis ekonomi digital dapat dipercaya mendorong pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa, baik di level mikro maupun makro.

Diharapkan dengan adanya pengembangan ekonomi digital ini Pemerintah membantu
pengembangan industri e-commerce lokal yang lebih terarah melalui dibentuknya e-commerce roadmap.

Kegiatan PKM ini didanai oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi tahun anggaran 2023.

PKM ini juga melibatkan mahasiswa agar lebih menambah pengalaman mahasiswa dan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya.

Mahasiswa dapat terlibat secara langsung dengan masyarakat sehingga diharapkan akan memperoleh pengalaman berharga yang tidak akan didapatkan di dunia kampus.***