Parq Space Ubud Hotel Fasilitasi Vaksinasi Massal

Editor : Totok Waluyo | Reportase : Baliotonom

Gianyar, Porosinformatif – Turut serta menyukseskan program vaksinasi dalam rangka pemercepatan pemulihan perekonomian, Parq Space Ubud Hotel akomodir pelaksanaan vaksinasi massal menuju Ubud zona hijau.

Acara yang dilaksanakan pada hari Jum’at (26/3/2021) lalu ini, merupakan upaya Pemkab Gianyar guna mengebut vaksinasi pada 33 banjar di Kecamatan Ubud, agar tuntas dalam waktu sepekan, sejak vaksinasi pertama Senin (22/3) lalu.

Parq Space Ubud Hotel merupakan hotel dengan konsep one stop living milik Kepala Lingkungan Banjar Tegallantang I Gusti Ngurah Eka Sidimantra.

I Gusti Ngurah Eka Sidimantra yang akrab dipanggil Ngurah Eka mengatakan, vaksinasi menyasar 450 orang, tidak hanya untuk warga lokal saja, namun juga melayani penduduk pendatang yang kos, pekerja pariwisata, warga negara asing, bahkan pekerja bangunan yang berdomisili di Banjar Tegallantang.

“Yang semestinya digelar di balai banjar, kami adakan di Parq Space Ubud Hotel. Kami ingin menyukseskan program vaksinasi ini dengan memfasilitasi tempat,” jelasnya.

Selain tempat, Kepala Lingkungan kelahiran 1978 ini juga memfasilitasi hal terkait lainnya termasuk konsumsi.

“Di sini ada fasilitas lengkap agar vaksinasi bisa lebih cepat. Kalau di balai banjar kita perlu penataan lagi, nanti lama. Makanya langsung di sini, kami dukung penuh,” jelas bapak 4 anak suami Desak Putu Trisnawati ini.

Pada vaksinasi hari pertama ini, dari 200 orang vaksinasi hari pertama, sebanyak 10 orang di antaranya merupakan warga negara asing (WNA).

Konsep Apartemen

Di sisi lain, Ngurah Eka juga ingin memperkenalkan akomodasi wisatanya yang luasnya sekitar 5 hektar ini.

Dijelaskan, Parq Space Ubud baru jalan sekitar satu setengah tahun. Dibangun sebelum pandemi Covid-19. Bukannya terdampak, tempat dengan rencana 285 kamar berkonsep apartemen ini justru diminati tamu.

“Kebetulan semenjak pandemi, full okupansi. Karena konsep kita apartemen. Diminati warga asing yang memang sudah lama tinggal di sini,” jelasnya pria yang juga merangkap kelian adat ini.

Lama tinggal per wisatawan, kata Ngurah Eka rata-rata sebulan. “Jadi sudah dianggap seperti rumah sendiri. Mereka lebih memilih di sini karena fasilitas lengkap, ada restoran, coffee shop, spa, sauna, yoga, gym, dan lain-lain,” terangnya.

Ngurah Eka yang 12 tahun merantau di Amerika ini juga mengatakan konsep hotelnya ini tidak benturan dengan akomodasi yang sudah ada seperti villa, homestay atau hotel yang sudah ada pada umumnya. Sebab semua sudah ada pasarnya.

“Kami di sini beda, tidak menyediakan breakfast dan housekeeping. Jika ingin breakfast wisatawan harus membelinya, begitu juga housekeeping mereka juga bisa bayar di luar sewa bulanan,” tandasnya. (*)